Oleh Akhmad Zamroni
|
Sumber: belajar.kemdikbud.go.id |
Kini kita akan belajar dan berlatih menyampaikan pengumuman. Namun, kali ini pengumuman itu akan kita sampaikan secara tertulis.
Dengan kata lain, keterampilan yang akan kita pelajari dan latih
adalah menulis teks pengumuman.
Bagaimanakah teks pengumuman yang baik itu? Bagaimana kata-kata dan kalimat yang harus digunakan? Bahasa yang bagaimanakah yang harus digunakan agar pengumuman yang kita sampaikan mudah dan dapat dipahami
isinya oleh khalayak?
1. Menulis
Pengumuman
dengan Bahasa
yang Efektif
Pengumuman lazim ditulis untuk dibaca orang banyak. Pesan atau isi yang disampaikan melalui pengumuman dimaksudkan dapat ditangkap dan dipahami khalayak.
Apabila khalayak paham akan isi atau pesan pengumuman, mereka diharapkan akan maklum terhadap
keadaan tertentu atau melaksanakan hal tertentu yang diperintahkan atau diimbau
dalam pengumuman.
|
Sumber: www.tubasmedia.com |
Nah, agar hal tersebut terwujud, pengumuman haruslah ditulis dengan bahasa yang efektif. Apakah bahasa yang efektif itu? Bahasa yang efektif adalah bahasa yang hemat, singkat, jelas, dan tepat. Untuk
membedakan bahasa yang efektif dan tidak efektif, Anda dapat memperhatikan beberapa contoh berikut
ini.
a. Bahasa Tidak
Efektif
1) Kepada para
siswa-siswa yang masih berada di luar kelas diharuskan untuk segera masuk ke
dalam kelas karena waktu untuk istirahat dinyatakan telah habis.
2) Dalam masalah tentang kedisiplinan, seluruh
siswa kelas IX tanpa kecuali diimbau untuk memberi contoh dan teladan kepada
seluruh siswa kelas VII dan siswa kelas VIII.
b. Bahasa
Efektif
1) Siswa yang
masih berada di luar kelas diharuskan segera masuk kelas karena waktu istirahat
telah habis.
2) Dalam kedisiplinan, siswa kelas IX diimbau
untuk memberi contoh kepada siswa kelas VII dan VIII.
|
Sumber: www.dosenpendidikan.com |
2. Menulis
Pengumuman
dengan Bahasa
yang Baik dan Benar
Bahasa yang digunakan untuk menulis pengumuman juga harus baik dan benar. Artinya, bahasa yang digunakan harus sesuai dengan situasi yang
dihadapi serta tidak bertentangan dengan kaidah tata bahasa. Situasi yang dihadapi saat menyampaikan pengumuman dapat bersifat resmi atau tidak resmi sehingga
bahasa yang digunakan pun dapat berbeda, disesuaikan
dengan situasinya masing-masing.
Pengumuman dalam situasi resmi harus ditulis dengan kalimat dan kata-kata yang baku. Contoh pengumuman yang bersifat resmi adalah pengumuman mengenai
akan diadakannya ulangan umum semester dalam lingkup sekolah. Adapun pengumuman dalam situasi tak resmi dapat ditulis dengan kata-kata takbaku. Contohnya, pengumuman tentang akan
dilakukannya diskusi kelompok khusus di antara para anggota kelompok (yang
jumlahnya biasanya sekitar 5–7 anak saja). Selanjutnya, perhatikan beberapa
contoh berikut ini.
a. Bahasa yang
Tidak Baik dan Benar
1) Disebabkan
karena ulangan umum semester akan dilaksanakan satu minggu lagi, semua siswa-siswa
diharapkan akan kesadarannya untuk belajar dengan tekun dan rajin.
2) Dengan banyaknya perilaku-perilaku tidak
disiplin yang terjadi, maka akhirnya panitia memutuskan untuk lebih memperketat
peraturan lagi.
b. Bahasa yang
Baik dan Benar
1) Oleh karena
ulangan umum semester akan dilaksanakan satu minggu lagi, semua siswa
diharapkan untuk belajar dengan tekun dan rajin.
2) Akibat banyaknya perilaku tidak disiplin
yang terjadi, panitia memutuskan untuk lebih memperketat peraturan.
|
Sumber: image.slidesharecdn.com |
a. Kata-Kata
Takbaku
1) ijin 11) merubah
2) semakin 12) dibikin
3) praktek 13) keperdulian
4) aktifitas 14) perhatiin
5) kelar 15) ngarang
6) tapi 16) sekedar
7) mandeg 17) dikasih tahu
8) nasehat 18) ditolerir
9) fotocopy 19) hingar-bingar
10) himbau 20) dikontrakan
b. Kata-Kata Baku
1) izin 11) mengubah
2) makin 12) dibuat
3) praktik 13) kepedulian
4) aktivitas 14) perhatikan
5) selesai 15) mengarang
6) tetapi 16) sekadar
7) mandek 17) diberi tahu
8) nasihat 18) ditoleransi
9) fotokopi 19) ingar-bingar
10) imbau 20) dikontrakkan