Bill Gates (Sumber: www.independent.co.uk) |
Bill
Gates lahir di Seattle, Washington, pada 28 Oktober 1955. Pria yang memiliki
nama lengkap William Henry “Bill” Gates III ini merupakan putra dari pasangan
William H. Gates Sr. dan Mary Maxwell Gates. Sang ayah, William H. Gates Sr., merupakan
advokat terkenal, adapun sang ibu, Mary Maxwell Gates, merupakan anggota dewan
direktur First Interstate BancSystem dan United Way.
Pada
1 Januari 1994, Gates menikah dengan Melinda French. Pernikahan mereka
menghasilkan tiga orang anak: Jennifer Katharine Gates, Rory John Gates, dan
Phoebe Adele Gates. Mereka sekeluarga tinggal di sebuah rumah di Medina,
kawasan perumahan elite di Washington. Berdiri di lahan seluas 6.131 meter
persegi, rumah keluarga Gates dipenuhi perkakas dan perangkat berteknologi
tinggi. Harga rumah itu pada tahun 2017 lalu ditaksir mencapai sekitar Rp 1,6
triliun.
Hampir
setiap pagi Gates tidak pernah absen mengecek berita-berita headline yang dimuat di koran. Koran yang
biasa ia baca adalah The New York Times,
The Wall Street Journal, dan The Economist. Gates juga dikenal
sebagai kutu buku selain gemar bermain bridge,
tenis, dan golf. Ia memiliki ruang
perpustakaan pribadi dengan koleksi buku-buku langka, di antaranya buku Codex Leicester, karya seniman
termasyhur Italia, Leonardo da Vinci.
Jadwal
kegiatan harian Gates dibagi-bagi dalam interval lima menit. Setiap momen
diperhitungkan dan direncanakan sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Ketika sedang tidak bekerja atau membaca, Gates biasanya akan menghabiskan
waktunya bersama ketiga anaknya. Ia sering mengajak anak-anaknya mengunjungi tempat-tempat
yang tidak lazim, misalnya, instalasi listrik dan tempat peluncuran rudal.
“Mereka senang belajar dengan saya,” kata Gates.
Mendirikan Microsoft
Gates
tertarik dengan komputer sejak usia sangat muda. Akan tetapi, baru pada usia 13
tahun ia benar-benar berkenalan dengan komputer saat Mothers Club di
sekolahnya, Lakeside School, membeli komputer General Electric dan terminal
Teletype Model 33 ASR untuk digunakan para siswa. Sebagai anak yang baru
melihat dan mengenal komputer, ia merasa sangat tertarik, kemudian terdorong
untuk mempelajarinya.
“Ada
sesuatu yang pas dengan mesin itu,” kata Gates ketika mengenang masa-masa awal
perkenalannya dengan komputer. Gates sangat tertarik dengan kemampuan mesin itu
mengeksekusi kode perangkat lunak secara sempurna. Ia kemudian berusaha
mempelajari sistem lain, termasuk sistem minikomputer DEC PDP yang dimiliki
Computer Center Corporation.
Gates
lulus dari Lakeside School pada tahun 1973. Ia memperoleh skor yang luar biasa
(yaitu 1.590 dari 1.600) ketika mengambil tes SAT sehingga diterima di Harvard
College. Selama di Harvard, Gates menghabiskan banyak waktunya untuk
menggunakan komputer kampus. Ia juga masih menjalin kontak dengan sahabatnya,
Paul Allen; kemudian pada tahun 1974 mereka bergabung di Honeywell. Pada
tahun-tahun berikutnya, Gates dan Allen
berusaha untuk mendirikan perusahaan software
komputer sendiri.
Pada
bulan November 1975 Gates memutuskan nonaktif dari Harvard untuk bekerja sama
dengan Paul Allen. Hal ini dilakukannya untuk memajukan usaha yang dirintisnya.
Mereka membentuk perusahaan kemitraan dengan nama Micro-Soft — kantor
pertamanya mengambil tempat di Albuquerque. Nama “Micro-soft” kemudian diganti
menjadi “Microsoft” (tanpa tanda hubung) dan pada 26 November 1976 nama dagang itu
didaftarkan di Kementerian Luar Negeri New Mexico. Akibat kesibukannya mengurus
perusahaan, Gates akhirnya tidak pernah menyelesaikan studinya di Harvard.
Persis
pada tahun baru 1979 (tepatnya pada 1 Januari 1979) Gates memindahkan kantor
pusat Microsoft dari Albuquerque ke Washington. Pada 20 November 1985, Microsoft
berhasil meluncurkan versi pertama Microsoft Windows. Microsoft juga mencapai
persetujuan dengan IBM untuk mengembangkan sistem operasi terpisah yang diberi nama
OS/2. Meskipun mereka (Microsoft dan IBM) sukses mengembangkan versi pertama
dari sistem itu, perbedaan kreativitas menyebabkan rusaknya kerja sama. Pada 16
Mei 1991 Gates mengumumkan berakhirnya kerja sama OS/2, kemudian Microsoft
mengalihkan operasinya ke pengembangan kernel Windows NT.
Dalam
periode-periode selanjutnya, Gates dikenal sebagai pendiri, CEO (chief executive officer), dan kepala
Microsoft. Gates juga dikenal sebagai investor dan tokoh bisnis. Kiprahnya
bersama Microsoft melambungkan namanya sebagai salah satu tokoh dan pengusaha terkemuka
internasional serta orang terkaya di dunia. Dalam industri komputer, Gates
dianggap sebagai salah seorang pengusaha komputer pribadi (personal computer) yang revolusioner meskipun tak sedikit pihak yang
mengkritiknya sebagai pengusaha yang menerapkan strategi bisnis yang antikompetisi.
Tokoh Filantropis
Kesuksesan
besar dalam industri komputer memotivasi Gates untuk merambah bidang lain. Ia kemudian
dikenal sebagai penulis dan tokoh filantropis: banyak menyumbangkan kekayaannya
untuk kegiatan kemanusiaan. Pada tahun 2000, ia mendirikan Yayasan Bill and
Melinda Gates (Bill & Melinda Gates Foundation) dan melalui yayasan inilah
ia menyumbangkan sejumlah besar dana ke berbagai organisasi amal dan program
penelitian.
Memasuki
awal tahun 2000 (Januari 2000), Bill Gates memutuskan mundur dari posisinya
sebagai pejabat eksekutif tertinggi Microsoft. Akan tetapi, ia masih menjabat
sebagai ketua. Pada Juni 2006, Gates menyatakan akan bekerja purna waktu di
Yayasan Bill and Melinda Gates serta bekerja paruh waktu di Microsoft.
Orang
yang dipercaya Gates untuk melanjutkan pengelolaan Microsoft adalah Ray Ozzie
dan Craig Mundie. Ray Ozzie merupakan kepala arsitek perangkat lunak Microsoft,
sedangkan Craig Mundie adalah pejabat riset dan strategi tertinggi Microsoft.
Kepada dua orang inilah Gates secara bertahap melimpahkan semua pekerjaannya di
Microsoft. Tanggal 27 Juni 2008 menjadi hari kerja purna waktu terakhir Gates
di Microsoft. Ia masih bekerja di Microsoft sebagai ketua noneksekutif.
Sungguhpun
banyak dikagumi, Gates juga sering mendapat kritik terkait dengan gaya
manajemennya. Ia dikenal dengan reputasinya sebagai tokoh yang menjauhkan diri
dari lingkungan sekitar. Seorang eksekutif industri pernah mengeluhkan bahwa
“Gates terkenal karena tidak bisa dihubungi melalui telepon dan tidak membalas
panggilan telepon.”
Gates
memegang tanggung jawab besar atas strategi produk perusahaan sejak didirikannya
Microsoft tahun 1975 sampai dengan 2006. Ia memperluas jajaran produk
perusahaan dengan agresif dan ketika Microsoft berhasil mendominasi pasar,
Gates berusaha mempertahankannya sekuat tenaga. Di bawah kendali Gates,
Microsoft juga dinilai melakukan banyak tindakan yang menjurus pada persaingan
tak sehat, seperti yang terjadi pada kasus “United States vs. Microsoft” tahun
1998.
Akan
tetapi, dalam beberapa tahun terakhir dunia mengetahui dan mengakui bahwa Gates
adalah seorang dermawan besar. Semenjak meninggalkan Microsoft, Gates
melanjutkan aktivitas filantropinya. Dana triliunan rupiah telah ia sumbangkan
untuk berbagai kegiatan kemanusiaan. Satu hal yang membuat Gates saat ini tidak
lagi menjadi orang terkaya di dunia adalah karena ia telah menyisihkan begitu
banyak asetnya untuk kegiatan amal. Ia menyumbangkan sekitar 700 juta saham
Microsoft miliknya serta dana tunai dan aset senilai 2,9 miliar dolar AS untuk
amal —
jika tidak, kekayaannya akan mencapai 150 miliar dolar AS.
Publik
terus menganggap dan berharap bahwa Gates mampu menyumbangkan sebagian
kekayaannya untuk amal. Gates pun menghargai harapan masyarakat itu dengan mengalirkan
banyak dana untuk kegiatan kemanusiaan. Beberapa kali Gates dan ayahnya bertemu
dengan Rockefeller (pengusaha sukses dan kaya raya yang gemar melakukan
kegiatan amal) kemudian sepakat untuk memfokuskan kegiatan amal seperti yang
dilakukan keluarga Rockefeller.
Bill
& Melinda Gates Foundation, yang dibentuknya bersama sang istri pada tahun
2000, melakukan aktivitas amal secara transparan di berbagai belahan dunia.
Tidak sebagaimana organisasi amal lain, Bill & Melinda Gates Foundation
mengizinkan para donatur mengakses informasi tentang penggunaan dan pengeluaran
dana yayasan. Kedermawanan dan sifat filantropi David Rockefeller tampaknya
memberikan pengaruh besar terhadap Bill & Melinda Gates Foundation. Gates
pun mencontoh sebagian cara penyaluran dana yang dilakukan keluarga
Rockefeller.
Melalui
Bill & Melinda Gates Foundation, Gates bersama sang istri, Melinda, menyisihkan
banyak waktu dan kekayaannya untuk aktivitas kemanusiaan. Mereka rutin
menyumbangkan dana untuk membiayai kegiatan kemanusiaan, seperti penanggulangan
dan pencegahan penyakit (terutama AIDS, malaria, dan polio), mengatasi
kemiskinan, dan riset ilmiah. Sampai dengan tahun 2007, dana yang mereka
sumbangkan mencapai 28 miliar dolar AS sehingga mengantarkan Gates dan Melinda
sebagai filantropis paling dermawan kedua di Amerka Serikat. Adapun pada tahun
2015, menurut majalah Forbes, mereka telah
mendonasikan dana sebesar US$ 29 miliar atau Rp 385,5 triliun untuk kegiatan
amal.
Penghargaan
Bill Gates menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan
dan dikagumi pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Prestasinya membawa
Microsoft ke deretan perusahaan raksasa dan terkemuka dunia melambungkan namanya
ke dalam daftar tokoh dunia yang banyak mendapat sorotan. Kesuksesan membangun
Microsoft menjadi perusahaan software
(perangkat lunak) raksasa yang hampir tanpa saingan yang sepadan di dunia juga
membawanya menjadi orang terkaya di dunia. Selama tahun 1995—2009, Gates menjadi orang terkaya di dunia — kecuali pada
tahun 2008 peringkatnya turun ke posisi ketiga.
Kekayaan Gates pernah melewati angka 101 miliar dolar AS (tahun
1999) sehingga media menyebutnya sebagai centibillionaire.
Namun, sejak tahun 2000, jumlah nominal sahamnya di Microsoft menurun (akibat
jatuhnya harga saham Microsoft) dan sumbangan multimiliar dolar yang ia berikan
untuk amal. Dalam sebuah wawancara pada bulan Mei 2006, Gates menyatakan bahwa dirinya
bukanlah orang terkaya di dunia dan ia tidak suka perhatian yang muncul akibat
gelar tersebut. Adapun kekayaan bersih Gates pada tahun 2017 diperkirakan
sekitar 90 miliar dolar AS.
Majalah
paling berpengaruh di dunia, Time, menggolongkan
Gates sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh pada abad ke-20, serta
satu dari 100 orang paling berpengaruh tahun 2004, 2005, dan 2006. Time
juga menobatkan Gates dan Melinda sebagai “Persons
of the Year 2005”. Harian The
Guardian memasukkan Gates dan Melinda ke dalam daftar “Top 100 Influential People in Media” untuk tahun 2001.
The
Franklin Institute menganugerakan penghargaan “2010 Bower Award for Business Leadership” kepada Gates atas
pencapaiannya dalam bisnis dan aktivitas kemanusiaan (Oktober 2009).
Penghargaan lain yang diraih Gates, di antaranya, “Top 50 Cyber Elite” (Time,
1998), “Heroes of Our Time” (2006), “Distinguished Fellow” (British Computer
Society, 1994), “Knight Commander of the
Order of the British Empire” (Ratu Elizabeth II, 2005), “Order of the Aztec Eagle” (2006), dan “Silver Buffalo Award” (Boy Scouts of
America, 2010).
(Diolah dari Maestronesia,
http://belajarpadamaestro.blogspot.co.id/2018/01/bill-gates.html,
19 Januari 2018 dan Topik & Tokoh,
http://bergurudaritokoh.blogspot.co.id/2018/03/bill-gates-1955.html,
3 Maret 2018)