Rabu, 02 Mei 2018

Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Filantropis

Bill Gates (Sumber: www.independent.co.uk)


Bill Gates lahir di Seattle, Washington, pada 28 Oktober 1955. Pria yang memiliki nama lengkap William Henry “Bill” Gates III ini merupakan putra dari pasangan William H. Gates Sr. dan Mary Maxwell Gates. Sang ayah, William H. Gates Sr., merupakan advokat terkenal, adapun sang ibu, Mary Maxwell Gates, merupakan anggota dewan direktur First Interstate BancSystem dan United Way.
Pada 1 Januari 1994, Gates menikah dengan Melinda French. Pernikahan mereka menghasilkan tiga orang anak: Jennifer Katharine Gates, Rory John Gates, dan Phoebe Adele Gates. Mereka sekeluarga tinggal di sebuah rumah di Medina, kawasan perumahan elite di Washington. Berdiri di lahan seluas 6.131 meter persegi, rumah keluarga Gates dipenuhi perkakas dan perangkat berteknologi tinggi. Harga rumah itu pada tahun 2017 lalu ditaksir mencapai sekitar Rp 1,6 triliun.
Hampir setiap pagi Gates tidak pernah absen mengecek berita-berita headline yang dimuat di koran. Koran yang biasa ia baca adalah The New York Times, The Wall Street Journal, dan The Economist. Gates juga dikenal sebagai kutu buku selain gemar bermain bridge, tenis, dan golf.  Ia memiliki ruang perpustakaan pribadi dengan koleksi buku-buku langka, di antaranya buku Codex Leicester, karya seniman termasyhur Italia, Leonardo da Vinci.
Jadwal kegiatan harian Gates dibagi-bagi dalam interval lima menit. Setiap momen diperhitungkan dan direncanakan sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Ketika sedang tidak bekerja atau membaca, Gates biasanya akan menghabiskan waktunya bersama ketiga anaknya. Ia sering mengajak anak-anaknya mengunjungi tempat-tempat yang tidak lazim, misalnya, instalasi listrik dan tempat peluncuran rudal. “Mereka senang belajar dengan saya,” kata Gates.
Mendirikan Microsoft
Gates tertarik dengan komputer sejak usia sangat muda. Akan tetapi, baru pada usia 13 tahun ia benar-benar berkenalan dengan komputer saat Mothers Club di sekolahnya, Lakeside School, membeli komputer General Electric dan terminal Teletype Model 33 ASR untuk digunakan para siswa. Sebagai anak yang baru melihat dan mengenal komputer, ia merasa sangat tertarik, kemudian terdorong untuk mempelajarinya.
“Ada sesuatu yang pas dengan mesin itu,” kata Gates ketika mengenang masa-masa awal perkenalannya dengan komputer. Gates sangat tertarik dengan kemampuan mesin itu mengeksekusi kode perangkat lunak secara sempurna. Ia kemudian berusaha mempelajari sistem lain, termasuk sistem minikomputer DEC PDP yang dimiliki Computer Center Corporation.
Gates lulus dari Lakeside School pada tahun 1973. Ia memperoleh skor yang luar biasa (yaitu 1.590 dari 1.600) ketika mengambil tes SAT sehingga diterima di Harvard College. Selama di Harvard, Gates menghabiskan banyak waktunya untuk menggunakan komputer kampus. Ia juga masih menjalin kontak dengan sahabatnya, Paul Allen; kemudian pada tahun 1974 mereka bergabung di Honeywell. Pada tahun-tahun berikutnya,  Gates dan Allen berusaha untuk mendirikan perusahaan software komputer sendiri.
Pada bulan November 1975 Gates memutuskan nonaktif dari Harvard untuk bekerja sama dengan Paul Allen. Hal ini dilakukannya untuk memajukan usaha yang dirintisnya. Mereka membentuk perusahaan kemitraan dengan nama Micro-Soft ­­­—   kantor pertamanya mengambil tempat di Albuquerque. Nama “Micro-soft” kemudian diganti menjadi “Microsoft” (tanpa tanda hubung) dan pada 26 November 1976 nama dagang itu didaftarkan di Kementerian Luar Negeri New Mexico. Akibat kesibukannya mengurus perusahaan, Gates akhirnya tidak pernah menyelesaikan studinya di Harvard.
Persis pada tahun baru 1979 (tepatnya pada 1 Januari 1979) Gates memindahkan kantor pusat Microsoft dari Albuquerque ke Washington. Pada 20 November 1985, Microsoft berhasil meluncurkan versi pertama Microsoft Windows. Microsoft juga mencapai persetujuan dengan IBM untuk mengembangkan sistem operasi terpisah yang diberi nama OS/2. Meskipun mereka (Microsoft dan IBM) sukses mengembangkan versi pertama dari sistem itu, perbedaan kreativitas menyebabkan rusaknya kerja sama. Pada 16 Mei 1991 Gates mengumumkan berakhirnya kerja sama OS/2, kemudian Microsoft mengalihkan operasinya ke pengembangan kernel Windows NT.
Dalam periode-periode selanjutnya, Gates dikenal sebagai pendiri, CEO (chief executive officer), dan kepala Microsoft. Gates juga dikenal sebagai investor dan tokoh bisnis. Kiprahnya bersama Microsoft melambungkan namanya sebagai salah satu tokoh dan pengusaha terkemuka internasional serta orang terkaya di dunia. Dalam industri komputer, Gates dianggap sebagai salah seorang pengusaha komputer pribadi (personal computer) yang revolusioner meskipun tak sedikit pihak yang mengkritiknya sebagai pengusaha yang menerapkan strategi bisnis yang antikompetisi.
Tokoh Filantropis
Kesuksesan besar dalam industri komputer memotivasi Gates untuk merambah bidang lain. Ia kemudian dikenal sebagai penulis dan tokoh filantropis: banyak menyumbangkan kekayaannya untuk kegiatan kemanusiaan. Pada tahun 2000, ia mendirikan Yayasan Bill and Melinda Gates (Bill & Melinda Gates Foundation) dan melalui yayasan inilah ia menyumbangkan sejumlah besar dana ke berbagai organisasi amal dan program penelitian.
Memasuki awal tahun 2000 (Januari 2000), Bill Gates memutuskan mundur dari posisinya sebagai pejabat eksekutif tertinggi Microsoft. Akan tetapi, ia masih menjabat sebagai ketua. Pada Juni 2006, Gates menyatakan akan bekerja purna waktu di Yayasan Bill and Melinda Gates serta bekerja paruh waktu di Microsoft.
Orang yang dipercaya Gates untuk melanjutkan pengelolaan Microsoft adalah Ray Ozzie dan Craig Mundie. Ray Ozzie merupakan kepala arsitek perangkat lunak Microsoft, sedangkan Craig Mundie adalah pejabat riset dan strategi tertinggi Microsoft. Kepada dua orang inilah Gates secara bertahap melimpahkan semua pekerjaannya di Microsoft. Tanggal 27 Juni 2008 menjadi hari kerja purna waktu terakhir Gates di Microsoft. Ia masih bekerja di Microsoft sebagai ketua noneksekutif.
Sungguhpun banyak dikagumi, Gates juga sering mendapat kritik terkait dengan gaya manajemennya. Ia dikenal dengan reputasinya sebagai tokoh yang menjauhkan diri dari lingkungan sekitar. Seorang eksekutif industri pernah mengeluhkan bahwa “Gates terkenal karena tidak bisa dihubungi melalui telepon dan tidak membalas panggilan telepon.”
Gates memegang tanggung jawab besar atas strategi produk perusahaan sejak didirikannya Microsoft tahun 1975 sampai dengan 2006. Ia memperluas jajaran produk perusahaan dengan agresif dan ketika Microsoft berhasil mendominasi pasar, Gates berusaha mempertahankannya sekuat tenaga. Di bawah kendali Gates, Microsoft juga dinilai melakukan banyak tindakan yang menjurus pada persaingan tak sehat, seperti yang terjadi pada kasus “United States vs. Microsoft” tahun 1998.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir dunia mengetahui dan mengakui bahwa Gates adalah seorang dermawan besar. Semenjak meninggalkan Microsoft, Gates melanjutkan aktivitas filantropinya. Dana triliunan rupiah telah ia sumbangkan untuk berbagai kegiatan kemanusiaan. Satu hal yang membuat Gates saat ini tidak lagi menjadi orang terkaya di dunia adalah karena ia telah menyisihkan begitu banyak asetnya untuk kegiatan amal. Ia menyumbangkan sekitar 700 juta saham Microsoft miliknya serta dana tunai dan aset senilai 2,9 miliar dolar AS untuk amal  —  jika tidak, kekayaannya akan mencapai 150 miliar dolar AS.
Publik terus menganggap dan berharap bahwa Gates mampu menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk amal. Gates pun menghargai harapan masyarakat itu dengan mengalirkan banyak dana untuk kegiatan kemanusiaan. Beberapa kali Gates dan ayahnya bertemu dengan Rockefeller (pengusaha sukses dan kaya raya yang gemar melakukan kegiatan amal) kemudian sepakat untuk memfokuskan kegiatan amal seperti yang dilakukan keluarga Rockefeller.
Bill & Melinda Gates Foundation, yang dibentuknya bersama sang istri pada tahun 2000, melakukan aktivitas amal secara transparan di berbagai belahan dunia. Tidak sebagaimana organisasi amal lain, Bill & Melinda Gates Foundation mengizinkan para donatur mengakses informasi tentang penggunaan dan pengeluaran dana yayasan. Kedermawanan dan sifat filantropi David Rockefeller tampaknya memberikan pengaruh besar terhadap Bill & Melinda Gates Foundation. Gates pun mencontoh sebagian cara penyaluran dana yang dilakukan keluarga Rockefeller.
Melalui Bill & Melinda Gates Foundation, Gates bersama sang istri, Melinda, menyisihkan banyak waktu dan kekayaannya untuk aktivitas kemanusiaan. Mereka rutin menyumbangkan dana untuk membiayai kegiatan kemanusiaan, seperti penanggulangan dan pencegahan penyakit (terutama AIDS, malaria, dan polio), mengatasi kemiskinan, dan riset ilmiah. Sampai dengan tahun 2007, dana yang mereka sumbangkan mencapai 28 miliar dolar AS sehingga mengantarkan Gates dan Melinda sebagai filantropis paling dermawan kedua di Amerka Serikat. Adapun pada tahun 2015, menurut majalah Forbes, mereka telah mendonasikan dana sebesar US$ 29 miliar atau Rp 385,5 triliun untuk kegiatan amal.
Penghargaan
Bill Gates menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan dan dikagumi pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Prestasinya membawa Microsoft ke deretan perusahaan raksasa dan terkemuka dunia melambungkan namanya ke dalam daftar tokoh dunia yang banyak mendapat sorotan. Kesuksesan membangun Microsoft menjadi perusahaan software (perangkat lunak) raksasa yang hampir tanpa saingan yang sepadan di dunia juga membawanya menjadi orang terkaya di dunia. Selama tahun 1995—2009, Gates menjadi orang terkaya di dunia — kecuali pada tahun 2008 peringkatnya turun ke posisi ketiga.
Kekayaan Gates pernah melewati angka 101 miliar dolar AS (tahun 1999) sehingga media menyebutnya sebagai centibillionaire. Namun, sejak tahun 2000, jumlah nominal sahamnya di Microsoft menurun (akibat jatuhnya harga saham Microsoft) dan sumbangan multimiliar dolar yang ia berikan untuk amal. Dalam sebuah wawancara pada bulan Mei 2006, Gates menyatakan bahwa dirinya bukanlah orang terkaya di dunia dan ia tidak suka perhatian yang muncul akibat gelar tersebut. Adapun kekayaan bersih Gates pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 90 miliar dolar AS.
Majalah paling berpengaruh di dunia, Time, menggolongkan Gates sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh pada abad ke-20, serta satu dari 100 orang paling berpengaruh tahun 2004, 2005, dan 2006.  Time juga menobatkan Gates dan Melinda sebagai “Persons of the Year 2005”. Harian The Guardian memasukkan Gates dan Melinda ke dalam daftar “Top 100 Influential People in Media” untuk tahun 2001.
The Franklin Institute menganugerakan penghargaan “2010 Bower Award for Business Leadership” kepada Gates atas pencapaiannya dalam bisnis dan aktivitas kemanusiaan (Oktober 2009). Penghargaan lain yang diraih Gates, di antaranya, “Top 50 Cyber Elite” (Time, 1998), “Heroes of Our Time” (2006), “Distinguished Fellow” (British Computer Society, 1994), “Knight Commander of the Order of the British Empire” (Ratu Elizabeth II, 2005), “Order of the Aztec Eagle” (2006), dan “Silver Buffalo Award” (Boy Scouts of America, 2010).