Senin, 30 Juli 2018

Kunyit Kini Tengah Jadi Tren di Barat

Kunyit (Sumber: http://www.ricettemacchinadelpane.blogspot.com)


TEMPO.CO, Los Angeles - Kunyit (kunir) yang merupakan salah satu sumber pengobatan dari Timur kini tengah menjadi tren di Barat. Minuman dari kunyit yang dijuluki sebagai golden ismilk laris manis dalam ajang Natural Products Expo 2016 di California, Amerika Serikat. Popularitasnya menyaingi matcha yang menjadi tren di ajang yang sama tahun sebelumnya.
Ajang yang digelar setiap tahun ini bertujuan memperkenalkan dan mengevaluasi produk alami terbaru. Tahun ini merupakan kali ke-36 perhelatan itu digelar. Kunyit mulai diperkenalkan dalam ajang ini sejak tiga tahun lalu. Pertama dikenalkan dalam bentuk minuman, kini kunyit tampil dalam aneka varian, mulai dari minuman hingga aneka bumbu masakan.
Menurut situs New York Times, kunyit menjadi ramuan dewa yang menyehatkan berkat kandungan senyawa kuning yang disebut kurkumin di dalamnya. Zat ini dikenal dalam dunia pengobatan tradisional dan kontemporer karena manfaatnya bagi kesehatan.
Kunyit kerap digunakan untuk mengobati penyakit yang terkait dengan peradangan, kanker arthritis, dan bisul. Umbi yang banyak tumbuh di Asia ini juga dikaitkan dengan penyembuhan luka, dan penelitian terbaru mempelajari hubungannya dengan penyakit alzheimer.
Dalam penelitian itu, Andrew Scholey dari Swinburne University of Technology melakukan serangkaian penelitian dengan sasaran kelompok usia 60-85 tahun. Beberapa relawan diberi kapsul yang terbuat dari ekstrak kunyit sementara sisanya diberi plasebo. Mereka kemudian diminta menyelesaikan serangkaian tugas yang memerlukan kerja otak, seperti mengingat kata-kata dan gambar, pengurangan sederhana, serta latihan yang menguji reaksi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pertama memiliki kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang membutuhkan daya ingat dan kewaspadaan dibanding kelompok kedua. Kelompok dengan kurkumin itu juga tidak menunjukkan kelelahan dan terlihat lebih tenang, tidak stres.
Namun, Barbara Delage dari Micronutrient Information Center di Linus Pauling Institute menyatakan, bioavailabilitas kunyit sangat miskin. Mengklaim bahwa kunyit berguna bagi manusia adalah prematur mengingat bukti saat ini, katanya.
Kunyit, katanya, tidak menempel di dalam tubuh manusia untuk waktu yang lama dan hanya sedikit dari senyawanya yang diserap tubuh. Upaya untuk mengembangkan bentuk senyawa yang lebih mudah diserap sedang berlangsung, katanya, dan akan dilanjutkan dengan uji keamanan dan efektivitasnya.
Ia membenarkan studi laboratorium menunjukkan manfaat besar kunyit. Dalam satu penelitian, kurkumin terbukti menghambat inflamasi pada tikus. Penelitian dalam skala laboratorium juga membuktikan kunyit dapat meringankan radang usus, menumpulkan respons imun pada pasien rheumatoid arthritis, dan mengurangi peradangan saraf dalam kasus cedera otak traumatis.
Dalam penelitian terhadap manusia, beberapa uji klinis kecil menemukan kurkumin menjadi seefektif obat anti-inflamasi nonsteroid untuk mengurangi kekakuan dan pembengkakan pada rheumatoid arthritis. Bahkan, penggunaan kunyit lebih efektif daripada beberapa obat standar yang digunakan untuk mengurangi keparahan. Namun, Delage mengatakan, Anda tidak bisa menyimpulkan apa-apa dengan satu atau dua penelitian kecil, dan Anda harus sangat skeptis tentang ini.

Popularitas Kunyit Meroket, Ini Pendapat Pakar

Kunyit (Sumber: hellosehat.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas kunyit sebagai makanan super sahabat kesehatan terus meningkat, termasuk di dunia Barat yang sebelumnya kurang akrab dengan bumbu dapur yang banyak digunakan di Asia Tenggara dan Selatan ini. Para pakar kesehatan di Barat pun terus meneliti manfaat kunyit dan sejak awal 2016 makin banyak toko atau swalayan yang menjual kunyit, termasuk dalam bentuk smoothies dan salad.
Menurut pakar gizi Dr. Claudia Gravaghi, zat paling penting dalam kunyit adalah curcumin yang mengandung zat antioksida dan antiperadangan yang ampuh. "Penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak kunyit mampu meredakan rasa sakit dan membantu penderita radang sendi. Sebelumnya juga sudah ada bukti bahwa kunyit bisa membantu mengatasi nyeri dan pembengkakan sendi dan mengurangi peradangan penyebab kanker," jelas Gravaghi.
Elizabeth Wall, ahli gizi di Holland & Barrett, menyatakan bahwa kunyit bisa membantu menetralkan radikal bebas, yang berbentuk dasar atom-atom yang tidak stabil dan bisa merusak sel-sel dalam tubuh sehingga menyebabkan penuaan dan penyakit. Sementara itu, dermatolog, Dr. Sweta Rai, mengatakan bahwa zat yang terdapat di dalam kunyit memiliki dampak positif untuk kondisi kulit karena mampu membantu mengatasi jerawat, eksim, serta penuaan.
Oleh karena popularitas yang terus menanjak, penelitian terhadap kunyit pun dilanjutkan untuk mengetahui apakah akar dengan daging berwarna kuning tua ini juga bisa membantu mengatasi diabetes, alzheimer, dan depresi. Menurut Walls, penelitian memang masih dalam tahap awal, tetapi sudah menunjukkan prospek positif.
Hanya saja, cara untuk memasukkan zat-zat penting dalam kunyit tak bisa dikatakan mudah. Kandungan cucurmin yang kecil dalam setiap makanan yang menggunakan kunyit membuat para ahli pun sukar menentukan berapa banyak kunyit yang harus dikonsumsi, belum lagi kemampuan tubuh setiap orang untuk menyerap zat dalam kunyit yang berbeda-beda.
Menurut Gravaghi, cucurmin larut dalam lemak sehingga cara efektif untuk mendapatkan kebaikannya adalah dengan mengasupnya bersamaan dengan lemak. Tanpa lemak, cucurmin sulit bereaksi di dalam perut, masuk ke usus kecil, dan kemudian ke dalam darah, di mana manfaat terbesarnya akan disebarkan. "Cara terbaik untuk mengasup curcumin adalah dengan bahan makanan berlemak, seperti kari atau santan," tutur Gravaghi.
Penelitian juga menunjukkan, lada hitam membantu meningkatkan penyerapan curcumin oleh tubuh. Namun, bila ingin merasakan manfaatnya di kulit, sebaiknya kunyit dipakaikan langsung di kulit dan bukan dikonsumsi dalam bentuk makanan. Contohnya adalah mengoleskan pasta bubuk kunyit di wajah untuk mengatasi jerawat.
Kunyit juga diklaim tak memiliki efek samping atau menyebabkan alergi karena alami dan hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kunyit bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti mual dan diare.
(Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1108236/mengenal-trastuzumab-obat-kanker-yang-tak-lagi-ditanggung-bpjs, Rabu, 18 Juli 2018 17:26 WIB, dengan penyesuaian/penyuntingan seperlunya

Khasiat Kunyit, Mengatasi Kembung hingga Kanker

Kunyit (Sumber: www.alodokter.com)


    TEMPO.Co, Jakarta - Di Indonesia, kunyit merupakan rempah atau bumbu dapur yang sering digunakan
, baik untuk memasak maupun sebagai obat tradisional. Kunyit merupakan zat anti-inflamasi, antiseptik, dan antioksidan yang baik.
Michael Balick, Ph.D., penulis Rodale's 21st Century Herbal mengungkapkan bahwa kunyit dapat dimakan dan digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit. Namun, meskipun terkenal mengandung banyak manfaat, tidak semua orang bisa menggunakan kunyit sebagai obat. Balick mengingatkan bahwa wanita hamil atau orang dengan obstruksi saluran empedu, batu empedu, tukak lambung, atau hyperacidity perut sebaiknya tidak mengkonsumsi kunyit. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda untuk memastikan keamanan mengkonsumsi kunyit.
Berikut ini manfaat kunyit bagi kesehatan seperti yang dilansir Rodale Wellness.
·        PMS (Penyakit Menular Seksual)
PMS bisa menjadi penyebab Anda murung, sedih, kembung, dan kram yang sempurna. Menurut peneliti Iran, beberapa gejala ini bisa diatasi dengan kurkumin. Wanita dapat mengkonsumsi suplemen kurkumin selama 7 hari sebelum menstruasi dan 3 hari setelahnya. Coba terapkan selama tiga siklus haid.
·        Jerawat
Kunyit mengandung antiinflamasi sehingga dapat mengatasi jerawat dengan sempurna. Tasneem Bhatia, penulis What Doctors Eat, merekomendasikan mencampur kunyit dengan air atau yoghurt yang kemudian dioleskan pada bagian tertentu untuk memperbaiki lesi jerawat dan jaringan parut.
·        Radang Sendi
Menurut penelitian dari Inflammopharmacology, orang yang menderita osteoarthritis lutut merasa mengalami perbaikan dari rasa nyeri, kekakuan, dan keterbatasan fungsional setelah mengkonsumsi kunyit.
·        Alzheimer
Penyakit neurodegeneratif yang tidak dapat disembuhkan ini dapat dicegah dengan pemberian kunyit secara teratur. Penelitian telah menemukan bahwa kurkumin membersihkan plak beta-amyloid yang terkait dengan penyakit alzheimer. Berat molekul kurkumin rendah sehingga cukup kecil untuk melewati darah dan masuk ke otak.
·        Kembung
Menurut Isaac Eliaz, pendiri Amitabha Clinic & Healing Center, peradangan usus bisa menjadi penyebab kembung.  Kunyit dapat mengatasi kembung dan melancarkan sirkulasi dan detoksifikasi. Hal ini dapat membantu pencernaan kembali berfungsi normal.
·        Kanker
Daging yang dimasak pada suhu tinggi secara alami menghasilkan amina heterosiklik (HCA), sebuah karsinogen yang juga ditemukan pada asap rokok. Periset dari Cancer Research Center of Hawaii menemukan bahwa merendam daging dalam saus yang mengandung kunyit dapat mengurangi karsinogen hingga 50 persen. Yang penting, sausnya mengandung sedikit bumbu berbahan dasar cuka tanpa gula.
·        Diabetes
Dalam sebuah studi dari Diabetes Care, rutin mengkonsumsi kapsul kurkumin selama 9 bulan dapat melindungi diri dari prediabetes akan diabetes tipe 2.
·        Penyakit Lyme
Mengurangi stres oksidatif adalah kunci untuk memberi tubuh suntikan terbaik melawan penyakit lyme. Dr. Eliaz mengatakan bahwa kurkumin tidak hanya mengurangi stres oksidatif, tetapi juga bisa memberi dorongan pada pengobatan antibiotik terhadap penyakit ini.
·        Rasa Sakit
Kunyit dapat digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Secara alami, kunyit membantu mengendalikan rasa sakit. Menurut Dr. Eliaz, kunyit memperlancar sirkulasi, imunitas dan perbaikan jaringan-semua faktor yang bisa menjadi penyebab rasa sakit.
(Sumber: https://cantik.tempo.co/read/884645/khasiat-kunyit-mengatasi-kembung-hingga-kanker, Kamis,15 Juni 2017, 06.31 WIB, dengan penyuntingan seperlunya)