Oleh Akhmad Zamroni
Sumber: Koleksi Zamroni
Apakah Anda selama ini terus-menerus
hidup menyendiri dalam memenuhi semua kebutuhan hidup Anda yang banyak dan
bermacam-macam? Benarkah Anda mampu hidup normal tanpa kehadiran orang lain?
Sepengetahuan Anda, adakah manusia yang mampu hidup dan eksis dengan
terus-menerus dalam kesendirian yang total, sama sekali tanpa berhubungan
dengan sesamanya? Tentu saja ‘tidak’,
bukan?
Di lingkungan terkecil saja, yakni
keluarga, akan tampak jelas bahwa Anda, dan juga orang lain, senantiasa hidup
dengan bantuan orang lain. Di lingkungan keluarga, untuk membiayai sekolah dan
hidup sehari-hari, Anda masih membutuhkan bantuan orang tua. Untuk menuntut
ilmu di sekolah dan bergaul di kampung, Anda juga memerlukan bantuan guru serta
kehadiran teman dan warga masyarakat di sekitar Anda. Teman-teman Anda dan
orang lain yang jauh sudah lebih dewasa dan lebih mapan dari segi ekonomi pun
tetap saja memerlukan kehadiran dan bantuan orang lain.
Sulitnya Anda lepas dari kehadiran
dan bantuan orang lain menunjukkan bahwa Anda dan semua orang lain di sekitar
Anda merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, Anda membutuhkan orang
lain, dan sebaliknya, orang lain pun membutuhkan Anda. Beberapa ciri yang
kemudian dapat dikenali terkait dengan keberadaan manusia sebagai makhluk
sosial, antara lain, bahwa manusia: (a) tidak dapat hidup sendiri, (b)
membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain, serta (c) perlu melakukan
hubungan/kontak dan kerja sama dengan sesamanya.
Sebagai
makhluk sosial, manusia memiliki naluri yang disebut gregariousness,
yakni naluri untuk selalu hidup berkelompok atau bersama-sama. Pada manusia,
naluri gregariousness muncul sebagai pembawaan kodrati yang tidak dapat
dihilangkan. Menurut Elwood (dalam Purwito, 2007: 52–53), naluri gregariousness
muncul karena adanya dorongan atau kebutuhan hidup yang perlu pemenuhan,
yang lebih terperinci, antara lain, meliputi dorongan untuk memenuhi kebutuhan
makan dan minum, untuk mempertahankan diri dari ancaman dan bahaya, serta untuk
menyalurkan kebutuhan biologis dan memperoleh keturunan. Ketiga dorongan atau
kebutuhan ini selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, manusia harus melakukan kerja sama dengan manusia lain dalam berbagai bentuk, seperti jual beli, kontrak, dan bekerja.
- Untuk mempertahankan diri dari ancaman dan bahaya, manusia harus memiliki pertahanan diri dengan membentuk kekompakan dan kolektivitas dengan sesamnya.
- Untuk menyalurkan kebutuhan biologis (terutama hasrat seksual) dan mendapatkan keturunan, manusia memerlukan pasangan (lawan jenis) untuk melakukan perkawinan (pernikahan).
Sementara itu, kebutuhan
manusia sendiri, pada kenyataannya, tidak hanya mencakup ketiga hal di atas.
Pada saat kehidupan manusia memasuki zaman modern seperti sekarang ini,
kebutuhan manusia sudah sangat kompleks dan seringkali sulit didaftar secara
terperinci. Untuk memenuhi semua atau sebagian besar kebutuhan tersebut,
manusia je-las mutlak memerlukan kehadiran manusia lain. Kehadiran manusia atau
orang lain diperlukan untuk menjalin kerja sama (dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, dan sebagainya), membentuk kelompok (paguyuban, organisasi, partai
politik, etnik, bangsa, negara, dan sebagainya), serta membuat sistem
pertahanan dan keamanan (militer dan sebagainya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar