Oleh Akhmad Zamroni
Ke mana saja engkau pergi
saat aku kepayang menyeringai
terengah-engah
mencarimu.
Kau tak bisa diam, tenang
berderet tunjukkan kesediaan
menyerahkan beberapa yang sedap
biar aku
dapat memilih.
Kau sembunyi di belakang bayangan
hingga aku cuma bisa mendengar
tapi tak bisa kau kugenggam
untuk kujelmakan
konstruksi
kegelisahan.
Kau beterbangan sembari terbahak
cemooh aku dengan keindahan magismu
kaubikin
aku cuma bicara dalam diam.
Betapa sulitnya menangkap jasadmu
untuk
kujadikan puisi.
Gendingan, 1 Maret 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar