Oleh Akhmad Zamroni
Sumber: piximus.net
Mikhail Gorbachev adalah tokoh besar
dunia abad ke-20 yang fenomenal. Sulit mencari tokoh yang mampu menandingi
reputasinya dalam hal membebaskan masyarakat dari penindasan dan
otoritarianisme. Dari segi kuantitas dan cakupan masyarakat yang dapat
dibebaskan dari penindasan, Gorbachev rasanya menjadi tokoh reformis dan
kemanusiaan terdepan yang tidak bisa dikalahkan dalam abad ke-20.
Bermula dari negerinya, Uni Soviet,
Gorbachev mampu menebarkan pengaruh hampir ke seluruh Eropa Timur untuk
meruntuhkan komunisme yang menimbulkan kesulitan hidup selama puluhan tahun.
Berkat program-program reformasi yang digerakkannya di Uni Soviet, sistem
komunisme yang tidak adil dan kejam di Uni Soviet dan Eropa Timur mengalami
kebangkrutan. Uni Soviet mengalami disintegrasi dan bubar serta kehidupan
masyarakat di negeri Beruang Merah dan di Eropa Timur umumnya menjadi jauh
lebih bebas dan manusiawi dibandingkan dengan sebelumnya.
Lahir di Stavropol, Rusia, pada 2
Maret 1931, Mikhail Sergeyevich Gorbachev berayahkan seorang tentara dan
beribukan perempuan sederhana yang kurang terpelajar. Gorbachev menghabiskan
masa kecilnya di pedesaan karena berasal dari keluarga petani yang hidup di
desa. Gorbachev muda adalah seorang
pekerja keras dan memiliki disiplin tinggi. Semasa remaja, ia bekerja di
stasiun mesin traktor di Stavropol. Oleh karena kerajinan dan kedisiplinannya,
ia menjadi teladan bagi banyak pekerja lain. Ia berhasil meraih penghargaan
Ordo Merah berkat prestasi kerjanya yang bagus.
Menginjak dewasa, Gorbachev
mempelajari ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Moskow dan mendalami ilmu
pertanian di Institut Pertanian Stavropol. Gorby, demikian panggilan akrabnya, dikenal
cerdas dan memiliki prestasi akademik yang bagus. Berangkat dari dunia
pertanian dan pedesaan, ia menjadi figur terpelajar yang terdidik dalam ilmu hukum
dan pertanian.
A. Gagasan Alternatif
Belajar di Universitas Moskow
memberikan pengalaman berharga bagi Gorby. Ia terimpresi dengan gagasan
beberapa dosennya. Gorby menjadi terbuka mata dan pikirannya perihal dunia intelektual yang lebih luas dan
global.
Gorby mulai berefleksi dan berpersepsi
secara berbeda. Sebelumnya, ia terkungkung dalam pemikiran yang sempit: melulu
berkutat di sekitar Marxisme, Leninisme, dan komunisme. Namun, setelah mengenal
pemikiran dosen-dosennya, ia mulai terbuka dengan pemikiran di luar Marxisme,
Leninisme, dan komunisme. Ia kian merasakan terjadinya perubahan signifikan.
Pada tahun 1953 Gorby mengakhiri masa
lajangnya dengan menikahi Raisa Maximovna Titarenko. Dalam perjalanan hidup
Gorby selanjutnya, ide-ide alternatif memberi banyak ilham dalam menekuni dunia
pekerjaan setamat kuliah. Lulus cum laude
pada tahun 1955, ia kemudian aktif di Liga Pemuda Komunis (Komsomol) dan
beberapa perkumpulan politik. Lambat, tetapi pasti, ia menjadi figur yang siap menggebrak
perpolitikan Negeri Tirai Besi.
B. “Glasnost” dan “Perestroika”
Berpolitik di negara yang menganut
sistem partai tunggal, yakni Partai Komunis Uni Soviet (Kommunisticheskaya
Partiya Sovetskogo Soyuza), Gorby tak punya alternatif lain kecuali
bergabung dengan partai yang otoriter tersebut. Sebagai politisi junior dan
pendatang baru, ia tidak dapat menghindar dari tradisi “memulai dan merintis
karier politik melalui partai Partai Komunis Uni Soviet” yang angker,
misterius, dan tak ramah.
Pada tahun 1962, Gorby bergabung
dengan Kommunisticheskaya Partiya Sovetskogo Soyuza. Berkarier kurang
dari sepuluh tahun di partai ini, ia diangkat menjadi sekretaris partai (1970).
Kariernya mulai menanjak dengan diangkat menjadi sekretaris komite sentral
partai (1978). Pada tahun 1985 ia dinobatkan sebagai sekretaris jenderal partai
setelah pemimpin tertinggi Partai Komunis sekaligus presiden Uni Soviet,
Konstantin Chernenko, tutup usia.
Sumber: img.rt.com-carpenean.com
Pada tahun 1988 Gorby sukses mencapai
puncak karier politiknya: ia terpilih menjadi presiden Uni Soviet. Ia melakukan
reformasi besar-besaran terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Ia
menggelorakan program reformasinya dengan gerakan yang populer disebut ‘glasnost’
dan ‘perestroika’. Glasnost ia jalankan untuk memberlakukan keterbukaan
dan kebebasan dalam bidang politik, adapun perestroika untuk menggerakkan
pembangunan bidang ekonomi.
Gorbachev memperluas wewenang presiden,
membatasi wewenang Partai Komunis Uni Soviet (yang sebelumnya sangat dominan),
dan melakukan demokratisasi politik. Ia membuat terobosan besar dalam politik
luar negeri: menarik mundur pasukan Uni Soviet dari pendudukannya yang ilegal di
Afghanistan. Dengan luar biasa dan sangat mengejutkan masyarakat internasional,
ia mengambil langkah untuk menjalin kerja sama dan menandatangani persetujuan
pengendalian senjata (nuklir) dengan Amerika Serikat, rival dan musuh besar Uni
Soviet.
Dalam bidang ekonomi, Gorby
memperkenalkan sistem pasar yang lebih liberal (pasar bebas). Ia menggalakkan
upaya pemberantasan korupsi dan menekan inefisiensi. Ia melakukan pemberdayaan sektot
pertanian untuk menyokong program-program perbaikan bidang ekonomi.
C. Mengakhiri Perang Dingin
Langkah-langkah diplomasi Gorby yang
mengutamakan kompromi dan perdamaian mengembuskan pengaruh yang besar di dunia
internasional. Dengan elegan, ramah, dan penuh senyum, ia mengunjungi dan
menemui pemimpin AS dan beberapa negara Eropa Barat untuk memperbaiki hubungan
diplomatik dan menjalin kerja sama untuk meningkatkan persahabatan dan
perdamaian. Ketegangan dan kebekuan hubungan Uni Soviet dengan Amerika Serikat
dan Eropa Barat pun segera mencair.
Berkat langkah-langkah dan kebijakan-kebijakannya yang moderat dan friendly, hubungan Uni Soviet dan Amerika Serikat dan Eropa Barat berbalik menjadi bersahabat dan damai. Ketegangan dan pertentangan yang
selama puluhan tahun mewarnai hubungan keduanya berangsur-angsur luruh menjadi
persahabatan. Maka, Perang Dingin yang menghantui hubungan kedua blok serta
menimbulkan kekhawatiran masyarakat internasional selama kurang lebih empat
dasawarsa pun berakhir.
Hampir dalam segala hal, Gorby memang berbeda dengan
para pemimpin Uni Soviet pada umumnya. Ia memiliki pandangan yang jauh lebih demokratis, memiliki sikap
dan karakter yang moderat, serta mengutamakan persahabatan
dan perdamaian. Pemimpin UnI Soviet sebelumnya umumnya berpikiran sempit,
konservatif, radikal, konfrontatif, represif, dan otoriter.
Sumber: cdn.theatlantic.com-ivarfjeld.files.wordpress.com
Di dalam negeri, Gorby juga
menunjukkan sikap kenegarawanan yang luar biasa. Ia memperlihatkan sikap egaliter dan demokratis terhadap rakyat Uni Soviet. Gorby memberi banyak kebebasan kepada
rakyat Uni Soviet untuk menggunakan hak-hak demokrasinya.
Negara-negara Eropa Timur yang puluhan tahun menjadi korban politik ekspansionisme Uni Soviet,
juga tidak luput dari perhatian dan sentuhan Gorby. Di negera-negera tetangga Uni Soviet ini, Gorby berusaha menjadi mediator bagi penghapusan otoritarianisme rezim komunis
konservatif. Berkat prakarsanya ini, rakyat di negara-negara Eropa Timur akhirnya
juga dapat menikmati iklim kehidupan yang lebih bebas dan demokratis.
D. Anugerah Nobel Perdamaian
Beberapa tahun setelah gerakan pembaruan
yang digelorakannya, nama Mikhail Sergeyevich Gorbachev menjadi sangat populer
di seluruh dunia. Masyarakat dunia dan lembaga-lembaga internasional merespons
sosok Gorbachev berikut gerakan pembaruannya dengan apresiasi tinggi. Mereka
melihat Gorby sebagai seorang tokoh yang gagasan-gagasan dan
prakarsa-prakarsanya mampu mengubah wajah dunia (lenyapnya Perang Dingin) serta
menciptakan perdamaian internasional.
Keberanian Gorby untuk meninggalkan
gaya kepemimpinan komunis yang tertutup dan otoriter serta melakukan
serangkaian reformasi (melalui glasnost
dan perestroika) tidak hanya membawa perubahan
positif di dalam negeri Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur, melainkan
juga di sebagian besar belahan dunia. Rakyat Uni Soviet dan negara-negara Eropa
Timur terbebas dari belenggu otoritarianisme komunis. Adapun keputusannya untuk
berdamai dengan AS dan Blok Barat telah mengakhiri Perang Dingin yang menghindarkan
dunia dari ancaman perang nuklir yang mengerikan dan dapat membuat dunia
mengalami “kiamat”.
Untuk menghargai jasa-jasa Gorbachev,
banyak lembaga internasional menganugerahkan penghargaan kepadanya. Akademi
Swedia menobatkannya sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1990;
sebuah penghargaan paling prestisius di dunia. Penghargaan internasional lain yang
diraih pria yang murah senyum ini, antara lain, Indira Gandhi Award (1988),
Memorial Medal of Sorbonne (1989), Albert Einstein Award for
Contribution to Peace and Mutual Understanding Among Peoples (1990), Franklin
D. Roosevelt Liberty Medal (1990), Gold Medal of Thessaloniki (1993),
International Statesman Award (1993), Grand Cross of Freedom
(1995), National Liberty Award for Effort Against Oppression (1998), Grand
Cross Special Class of the Order of Merit (1999), dan Induction into the
International Academy of Achievement (2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar