Sumber: ngejurnal.wordpress.com |
Globalisasi yang ditandai dengan
melimpahnya alat komunikasi
modern menyebabkan masyarakat makin bebas, leluasa, dan banyak memiliki pilihan
dalam berkomunikasi.
Masyarakat tidak lagi harus bersusah payah untuk berbicara langsung face to face dengan sesamanya. Cukup
dengan menekan tombol telepon –– baik telepon biasa
maupun HP –– orang sudah dapat terhubung dengan sesamanya di berbagai tempat
yang berjauhan untuk saling berbicara. Tersedianya faksimile dan
layanan internet juga memudahkan masyarakat kita dalam berkomunikasi secara
tertulis dengan sesamanya di berbagai tempat di Indonesia dan
di luar negeri.
Tersedianya alat komunikasi
jarak jauh praktis banyak sekali mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi.
Jika dahulu masyarakat lebih banyak berkomunikasi dengan cara langsung (bertatap muka), kini
mereka kian terbiasa dengan cara berkomunikasi secara jarak jauh. Berkomuniasi
dengan cara seperti ini tentu saja lebih murah, praktis, dan efisien.
Akan tetapi,
kebiasaan berkomunikasi jarak jauh ternyata juga menimbulkan dampak kurang
menguntungkan. Kebiasaan tersebut cenderung mengakibatkan renggangnya hubungan
kekeluargaan dan persaudaraan. Kemudahan berkomunikasi jarak jauh juga
cenderung menyebabkan masyarakat makin individualis sehingga kerekatan,
keakraban, dan kebersamaan sosial kian berkurang.
Hal
itu menyebabkan munculnya fenomena yang disebut “mendekatkan yang jauh,
menjauhkan yang dekat”. Artinya, terhadap hal-hal yang secara fisik dan ikatan
emosional berjauhan, kita justru menjadi/meradsa dekat; sebaliknya terhadap
hal-hal yang secara fisik dan ikatan emosional dekat, kita justru
menjadi/meradsa jauh. Misalnya, terhadap kebiasaan dan budaya Barat (yang
secara fisik dan emosional jauh) kita justru seringkali merasa dekat atau akrab
(akibat terlalu seringnya kita bersentuhan dengan kebiasaan dan budaya itu
melalui kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi. Akan tetapi, terhadap
adat istiadat dan seni budaya bangsa Indonesia sendiri, kita seringkali merasa
asing akibat waktu kita banyak tersita untuk berasyik masyuk dengan budaya
bangsa asing melalui kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar