Kamis, 25 Mei 2017

Perjalanan ke Seberang (3)

Oleh Akhmad Zamroni

Menginjak tanah negeri
yang dibangun dengan mimpi
bagai terjun di tengah pertunjukan sirkus
dengan badut dan singa yang rakus.
Dari tangan orang-orang berkulit merah
negeri direbut lewat pertumpahan darah.
Orang-orang kulit hitam didatangkan
untuk mengobarkan pertempuran.
Orang mengecam setengah memaki
tempat hiburan penuh dansa-dansi
dan rumah ibadah ditinggal pergi
konon semua ini demi demokrasi.
Hotel dan pantai penuh orang
yang berlenggang setengah telanjang,
kegilaan atau kebebasan, sulit dibedakan.
Barangkali semacam kesesatan
akal sehat tercampak di kubangan.
Sampai di sini saja, polisi dunia
kami tak ingin tertawan oleh pesona 
yang kau tebar lewat media
dan kau ancamkan dengan senjata.
Kembalilah ke depan kaca
benahi wajahmu yang penuh luka
dan tubuhmu yang mulai renta.
Manahan, Oktober-November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar