Oleh Akhmad Zamroni
Menginjak tanah negeri
Menginjak tanah negeri
yang dibangun
dengan mimpi
bagai terjun di
tengah pertunjukan sirkus
dengan badut dan singa yang rakus.
Dari tangan
orang-orang berkulit merah
negeri direbut
lewat pertumpahan darah.
Orang-orang kulit
hitam didatangkan
untuk mengobarkan pertempuran.
Orang mengecam
setengah memaki
tempat hiburan
penuh dansa-dansi
dan rumah ibadah
ditinggal pergi
konon semua ini demi demokrasi.
Hotel dan pantai
penuh orang
yang berlenggang
setengah telanjang,
kegilaan atau
kebebasan, sulit dibedakan.
Barangkali semacam
kesesatan
akal sehat tercampak di kubangan.
Sampai di sini
saja, polisi dunia
kami tak ingin
tertawan oleh pesona
yang kau tebar
lewat media
dan kau ancamkan dengan senjata.
Kembalilah ke depan
kaca
benahi wajahmu
yang penuh luka
dan tubuhmu yang mulai renta.
Manahan,
Oktober-November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar