Oleh Akhmad Zamroni
Sumber: www.crossculture.com |
Dengan kian cepatnya perkembangan
zaman, pesatnya perkembangan teknologi, makin kompleksnya permasalahan ekonomi,
serta ketatnya persaingan bisnis, para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki
kemampuan bernegosiasi. Kemampuan melakukan negosiasi saat ini sangat
dibutuhkan oleh para pelaku bisnis dalam upaya memenangkan persaingan serta
mengembangkan dan menyukseskan usaha bisnis. Keunggulan melakukan negosiasi
sangat menentukan dalam meningkatkan penjualan dan nilai keuntungan bisnis.
A. Dinamika Negosiasi
Dalam banyak kasus dan hal, negosiasi
juga dilakukan untuk mencapai kesepakatan dengan pihak lain, yakni mitra
bisnis, birokrasi pemerintahan, konsumen, dan bahkan juga kompetitor. Jadi,
negosiasi tidak dilakukan semata-mata untuk merebut kemenangan di sisi satu dan
mengalahkan pihak lain di sisi berbeda. Dalam usaha bisnis yang ramah dan
bersahabat, negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepkatan bersama yang diarahkan
untuk memberikan keuntungan bersama pada setiap pihak yang terlibat.
Negosiasi ada dalam berbagai situasi
dan kondisi; tidak hanya dalam jual-beli produk dan jasa. Tak jarang kita dihadapkan
pada situasi negosiasi dengan pihak yang sama sekali asing, tetapi sering juga
kita berhadapan dengan pihak yang sudah akrab, seperti mitra bisnis atau
pelanggan. Satu hal lazim akan mencuat dalam negosiasi bahwa dengan siapa pun
kita berhadapan dalam proses negosiasi, kita selalu merasakan sensasi ketegangan.
Dalam negosiasi biasa diembuskan kata-kata
“win-win situation” (kemenangan untuk kedua belah pihak; sama-sama
menang), tetapi bagaimanapun juga, posisi kedua pihak tetaplah saling
berseberangan serta setiap pihak memiliki dan membawa kepentingan yang berbeda.
Ketegangan dapat mencapai puncak dan bisa mengarah ke konfrontasi tajam yang
tak berkesudahan jika kepentingan kedua belah pihak tidak hanya berbeda,
melainkan juga saling berlawanan. Kepentingan yang saling berlawanan sulit
untuk dicarikan jalan tengah atau solusinya guna mencapai kesepakatan.
Sumber: www.winnetnews.com |
Oleh sebab itu, untuk melakukan
negosiasi, diperlukan kemampuan yang tidak sembarangan. Tidak setiap orang
mampu melakukan negosiasi, terutama untuk negosiasi yang sulit dan
konfrontatif. Pelaku negosiasi (negosiator) setidaknya haruslah orang yang
memiliki kemampuan komunikasi yang memadai, kecakapan diplomasi yang andal,
emosi yang stabil, kesabaran yang tinggi, dan mental yang pantang menyerah.
Orang yang sudah
berpengalaman dalam negosiasi, biasanya memiliki kesadaran akan ‘gaya’
negosiasinya, yakni kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki dalam bernegosiasi.
Mengasah keterampilan bernegosiasi akan memicu tumbuhnya kesadaran akan
“kartu-kartu” yang
kita miliki serta kapan waktu yang tepat untuk “memainkan”-nya serta
mempertinggi kepercayaan diri untuk memenangkan negosiasi, bahkan sebelum
negosiasi dimulai.
B. Pengertian Negosiasi
Lalu, apakah yang sesungguhnya disebut
negosiasi? Negosiasi merupakan aktivitas “diplomasi” yang dilakukan untuk
mempengaruhi, meyakinkan, dan merebut hati dan pilihan orang lain sehingga akan
memberikan keuntungan dari berbagai segi pada produk dan usaha bisnis. Untuk
mengetahui definisi atau pengertian negosiasi selengkapnya (terutama dalam
konteks ekonomi dan bisnis), Anda dipersilakan untuk mengikuti penjelasan
berikut.
Kata
‘negosiasi’ berasal dari bahasa Inggris, negotiation, yang artinya perundingan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata ‘negosiasi’ dengan penjelasan
berikut:
1. proses tawar-menawar dengan jalan
berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau
organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain; masing-masing pihak
memiliki kepentingan yang sama, tetapi mereka memiliki kebutuhan sasaran dan
motivasi yang berbeda sehingga mereka melakukan negoisasi untuk mencapai
kesepakatan;
2. penyelesaian sengketa secara damai
melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.
Phil Baguley
(melalui bukunya, Teach Yourself Negotiating) menjelaskan definisi
negosiasi sebagai cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan
diterima oleh dua pihak serta menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang. Negosiasi, antara
lain, memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai
berikut:
1. senantiasa melibatkan orang atau
sekelompok orang sebagai individual, wakil organisasi atau perusahaan, lembaga,
atau instansi;
2. mengandung perbedaan pandangan,
kepentingan, dan bahkan konflik mulai dari awal hingga tercapai kesepakatan;
3. menggunakan cara-cara pertukaran
sesuatu, baik berupa tawar-menawar (bargain)
maupun tukar-menukar (barter);
4. hampir selalu dilakukan dalam bentuk
tatap muka (face to face) dan
menggunakan bahasa lisan, ekspresi wajah (air muka), dan gerak tubuh;
5. umumnya menyangkut hal-hal pada masa
depan atau sesuatu yang belum terjadi dan diinginkan untuk terjadi;
6. tercapainya kesepakatan oleh kedua
belah pihak (termasuk “kesepakatan” dalam bentuk ‘sepakat untuk tidak sepakat’).
Dengan
demikian, negosiasi merupakan perundingan yang dilakukan oleh dua belah pihak
untuk mencapai kesepakatan bersama. Proses negosiasi berlangsung atau terjadi
secara timbal-balik dalam dua arah. Kunci untuk meraih sukses dalam negosiasi,
antara lain, sebagai berikut:
1. melakukan persiapan secara serius dan menyeluruh,
2. berorientasi pada sasaran (goal oriented),
3. berani dan siap untuk mengatasi masalah,
4. memahami segi psikologi pihak mitra atau
lawan negosiasi,
5. mampu menganalisis situasi dan mengambil
posisi yang fleksibel, serta
6. pandai mengendalikan emosi dan tidak mudah
terprovokasi.