Oleh Akhmad Zamroni
Sumber: haluannews.com |
Di tengah harapan besar akan terwujudnya pemerataan
pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat kita di daerah-daerah,
bagaimanakah pelaksanaan otonomi daerah di negara kita? Apakah pelaksanaannya
sudah sesuai dengan rencana dan harapan yang dicanangkan? Apa saja masalah yang
timbul sebagai ekses dari pelaksanaan otonomi daerah?
Pelaksanaan otonomi daerah
ternyata memang belum sepenuhnya sesuai dengan rencana dan harapan semula.
Hasil-hasil pelaksanaan otonomi daerah belum sepenuhnya menggembirakan; dalam
arti, belum dapat mewujudkan semua harapan dan tujuan yang dicanagkan. Di
beberapa daerah otonomi memang sudah dapat dilaksanakan dengan baik serta
memberikan banyak kemajuan bagi kinerja pemerintah daerah dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat daerah. Namun, secara umum, pelaksanaan otonomi
daerah masih menimbulkan beberapa masalah, selain juga dapat memicu munculnya
beberapa masalah baru. Berikut ini dipaparkan beberapa masalah yang timbul dan mungkin
dapat muncul pada masa mendatang dari pelaksanaan otonomi daerah.
1. Otonomi
daerah masih seringkali ditafsirkan secara kurang tepat oleh pemerintah dan
masyarakat daerah. Hal ini ditandai dengan adanya daerah yang masih canggung
melaksanakan otonomi, sementara di sisi lain ada pula daerah yang terlalu jauh
melaksanakan otonomi sehingga menjalankan kewenangan yang kurang terkontrol dan
terkesan kebablasan. Seperti yang terjadi di banyak daerah, pelaksanaan otonomi
yang di luar kontrol telah menimbulkan ekploitasi pemerintah daerah terhadap
masyarakat daerahnya sendiri; misalnya, dikenakannya banyak sekali jenis pajak
yang memberatkan kehidupan ekonomi masyarakat.
Sumber: i.ytimg.com |
2. Otonomi
daerah banyak disalahgunakan atau diselewengkan oleh para pejabat daerah dan anggota
lembaga perwakilan rakyat daerah (DPRD). Oleh banyak pejabat daerah dan anggota
DPRD, otonomi dimanfaatkan untuk memupuk kekayaan serta memperjuangkan
kepentingan pribadi, kelompok, atau partai politik dengan cara yang menyimpang
dan bertentangan dengan hukum. Akibatnya, terjadi banyak korupsi, kolusi, dan
nepotisme di lingkungan pemerintah daerah dan DPRD yang sangat merugikan
masyarakat daerah dan negara.
3. Otonomi
daerah dapat memicu timbulnya semangat kedaerahan yang berlebihan di berbagai
daerah. Hal ini terutama dapat muncul jika otonomi dilaksanakan secara tak
terkontrol tanpa disertai semangat kebangsaan dan wawasan nasional. Dampaknya,
dapat bermunculan kebijakan-kebijakan daerah yang kurang sesuai atau bahkan
bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar