Asam jawa (Sumber: manfaat.co.id) |
KOMPAS.com
- Asam jawa yang selama ini dikenal sebagai bumbu dapur, ternyata memiliki banyak
manfaat untuk pengobatan. Nyeri dan bau anyir di waktu haid, radang tenggorokan
atau difteri, batuk kering, bisul, darah rendah, sariawan, keputihan, serta
campak adalah beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan asam jawa.
Pohon
asam berasal dari Afrika, biasa ditanam sebagai pohon perindang, bisa mencapai
ketinggian 25 meter. Daunnya bersirip sama rata dan bunganya kekuning-kuningan.
Buahnya berbentuk batang dan berbiji dengan panjang 3,5-20 cm dan tebal 2,5 cm.
Kulit cangkang luar lunak berwarna cokelat dan daging buah rasanya asam.
Daging
buahnya berwarna putih kehijauan dan sesudah tua menjadi cokelat. Daging buah
biasa dipakai untuk mengasamkan makanan, dibuat sirup, atau membersihkan
barang-barang logam yang warnanya berubah menjadi kehitaman. Daging buah yang
sudah tua kadang-kadang diolah (ditanak) agar tahan lama.
Oleh
karena warnanya menjadi kehitam-hitaman, biasa disebut asam kawak. Daging
buahnya mengandung bermacam-macam asam, seperti tatrat, malat, sitrat,
suksinat, asetat. Asam berkhasiat untuk memudahkan buang air besar dan
melancarkan peredaran darah. Daunnya yang mengandung flavonoid bersifat
antiradang dan menghilangkan rasa sakit.
Bisa Menjadi Pencahar
Menurut
Ir. Wahyu Soeprapto, ahli tanaman obat dari Malang, Jawa Timur, daun pohon asam
jawa diyakini bisa menurunkan panas dalam dan juga menambah nafsu makan. Selain
itu, karena mengandung asam tatrat, asam jawa diyakini bisa sebagai pencahar
bagi mereka yang mengalami sulit buang air.
“Karena
sifatnya menjadi gel dengan menyerap cairan, asam jawa juga bisa dipakai untuk
menghancurkan lemak,” kata Soeprapto. Wahyu juga menambahkan, asam jawa bisa
dibuat sebagai minuman hangat. Menurutnya, sebagai variasi, asam jawa juga bisa
dipadukan dengan obat tradisional lainnya seperti temulawak, pace, atau yang
lain. “Yang penting, lihat kebutuhan dan takarannya,” katanya lagi.
Daging
buah asam biasanya dibuat agar-agar, sirup, atau manisan. Inti kayu berat
dibuat menjadi kayu halus dan dijadikan bahan pahatan. Bijinya dibakar atau
digoreng, sehingga dapat dimakan. Buahnya termasuk dalam daftar obat
tradisional yang sudah dilegalkan.
Ramuan
asam jawa dapat digunakan untuk
mengobati atau mencegah berbagai macam penyakit. Setidaknya ada sebelas jenis
penyakit yang cara mengatasi atau pengobatannya dapat dilakukan dengan ramuan
asam jawa sebagaimana dijelaskan berikut ini.
1. Bisul
Ambil asam kawak (daging buah asam matang yang
sudah diolah dan warnanya hitam bukan cokelat) sebanyak lima gram, daun bayam
duri, dan daun kangkung masing-masing 10 gram, serta sedikit garam. Daun bayam
dan kangkung ditumbuk halus, dicampur dengan asam dan diberi sedikit garam
dapur. Tempelkan pada bisul sampai seluruh permukaannya tertutup. Jika sudah
kering, ganti lagi dengan yang baru. Dengan cara ini, dalam waktu singkat bisul
akan matang dan pecah.
2. Sariawan
Satu cangkir
daun asam muda dicuci bersih dan sepotong kunyit lima cm diiris tipis. Rebus
dengan empat gelas air sampai tinggal setengahnya. Supaya rasanya agak enak,
tambahkan gula aren saat merebus. Air hasil rebusan kemudian disaring. Minum
setiap pagi dan sore. Ulangi selama beberapa hari.
3. Nyeri
Haid
a. Satu genggam daun asam muda dicampur dengan
dua jari kunyit dan setengah gelas air masak, lalu ditumbuk halus. Tumbukan
ditambah air secukupnya kemudian disaring dan diminum.
b. Asam kawak setengah ibu jari, temulawak 10
potong, gula aren secukupnya. Rebus ketiga bahan tadi dengan air satu gelas,
biarkan hingga menjadi setengahnya. Minum setiap pagi, lakukan berturut-turut
selama seminggu menjelang datang bulan.
4. Pencegah
Kolesterol Tinggi
Ambil
150-200 gram daun asam jawa, tumbuk halus. Beri segelas (220 ml) air matang
panas. Lalu saring dan minum sampai habis. Lakukan sehari tiga kali.
5. Menurunkan
Demam Bayi
Asam
kawak dan kunyit masing-masing satu ibu jari, daun melati muda lima lembar,
daun bawang dua tangkai. Setelah dicuci, tumbuk semua bahan tersebut hingga
halus, kemudian tempelkan di ubun-ubun bayi.
6. Demam
Setelah Nifas
Sediakan
asam kawak satu jari dan gula aren secukupnya. Asam dan gula aren diseduh
dengan air panas dalam gelas. Setelah agak hangat, diminum. Minum dua kali
masing-masing satu gelas sampai beberapa hari.
7. Ambeien
Ambil
asam kawak satu gram, daun keji
beling dan meniran masing-masing enam gram, dan temulawak tiga gram. Setelah
dibersihkan, rebus dengan satu liter air, biarkan mendidih hingga menjadi
setengahnya. Setelah dingin, minum tiga kali sehari.
8. Darah Rendah
Siapkan
asam kawak lima gram, bayam 250 gram, gula aren 10 gram, bawang merah 50 gram,
cabai 15 gram, dan garam dapur tujuh gram. Bayam direbus, jangan terlalu matang.
Semua bahan lainnya ditumbuk jadi satu menjadi sambal. Nasi beras merah, bayam,
dan sambal digunakan sebagai santapan makan siang. Lakukan setiap hari sebagai
lauk pauk.
9. Difteri
Asam
jawa, lobak, bawang merah, dan kencur masing-masing lima gram, serta daun
pepaya 10 gram. Selain asam, semua bahan ditumbuk dan diberi air, kemudian
diperas airnya. Tambahkan asam. Seduh dengan air panas, kemudian aduk hingga
merata. Selagi masih hangat, gunakan untuk kumur. Lakukan tiga kali sehari.
10. Disentri
Sediakan
asam kawak lima gram, kunyit dan
temulawak masing-masing 10 gram, serta madu murni satu sendok makan. Asam
kawak, kunyit, dan temulawak ditumbuk menjadi satu, diberi air panas satu
cangkir, peras, lalu saring. Tuangkan madu ke dalam perasan tersebut, kemudian aduk
hingga rata. Diminum sekaligus pada pagi hari.
11. Eksim
Asam
jawa segenggam, umbi temu lawak satu buah, gula aren satu potong. Umbi
temulawak ditumbuk, campur dengan asam dan gula. Rebus dengan dua gelas air
hingga tersisa setengahnya. Minum sekali sehari. Lakukan dua hari sekali.
(Sumber: https://sains.kompas.com/read/2010/11/09/13305888/11.manfaat.asam.jawa.bagi.kesehatan,
Suharso Rahman, 9 September 2010, 13.30
WIB, dengan penyesuaian/penyuntingan seperlunya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar