Kamis, 25 Mei 2017

Perjalanan ke Seberang (1)

Oleh Akhmad Zamroni

Ke seberang, melintasi lautan
kukayuh kaki dan tangan
melawat ke negeri orang
yang konon sumber peradaban.
Ke seberang, melewati angkasa
kuarahkan pandangan mata
menatap negeri para tetangga
yang katanya asal muasal budaya.
“Akankah langkahmu sampai
ke sana, Anak Muda?” tanya para tetua.
“Tentu saja. Tetapi, jangan lupa
bekali kami dengan doa-doa.”
Perjalanan ini akan penuh godaan
dari arah yang sulit diperkirakan.
“Jangan sekali-kali meninggalkan
sikap waspada dan kehati-hatian,”
para tetua kembali berpesan.
“O, pasti, kami akan hati-hati dan waspada.
Jika tidak, kami bisa binasa
atau pulang dengan tangan hampa.”
Tunggu, tunggulah dengan tabah
kami akan kembali ke rumah
mengolah tanah dan meniti hari
dengan harapan membuncah.
Tempat ini tak akan terbengkalai lagi
membangun mimpi, melangkah dengan hati.
Negeri ini terlalu sayang ditinggal pergi.
Manahan, 27 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar