Larry Page (Sumber: tekno.kompas.com) |
Pada
akhir abad ke-20, Amerika
Serikat kembali melahirkan anak muda kreatif dan dinamis yang mencengangkan.
Pada tahun 1998, Edward "Larry"
Page, seorang anak muda Amerika, bersama Sergey Brin, pemuda Rusia yang sudah
menjadi warga negara Amerika, mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Google.
Perusahaan yang semula merupakan search
engine (mesin pencari) data di internet ini sekarang telah menjelma menjadi
perusahaan multinasional yang memiliki spesialisasi pada jasa dan produk internet,
dengan produk meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan
periklanan online (daring). Berkat
kejeniusan dan kreativitas Larry Page dan Srgey Brin, Google berkembang menjadi
perusahaan global raksasa yang produk-produknya paling dibutuhkan oleh penduduk
bumi pengguna internet pada awal abad ke-21 ini.
Dunia
tercengang dan terpukau. Memasuki awal abad ke-21, Google tidak hanya menjadi
salah satu dari lima perusahaan dengan aset terbesar di dunia, melainkan juga sebagai mesin
pencari terpopuler dan terbesar di dunia hampir setiap menit
atau bahkan setiap detik namanya tercantum dan muncul pada
alat komunikasi (komputer dan handphone)
para pengguna internet di seluruh dunia. Nama Sergey Brin dan Larry Page pun
berkibar di mana-mana serta mereka menjadi kaya raya.
Siapakah
Larry Page? Bagaimana dia (bersama Sergey Brin) bisa membetot perhatian
dan minat masyarakat dunia untuk menggunakan produk yang ia ciptakan?
Bagaimana dalam usia muda Larry Page bisa sukses menghasilkan penemuan yang
spektakuler seperti itu?
Tertarik Komputer
Sejak Kecil
Larry
Page memiliki nama lengkap Lawrence Edward "Larry" Page. Ia lahir di
Lansing, Michigan, Amerika Serikat, pada 26 Maret 1973, dari
pasangan suami-istri Carl Page dan Gloria. Ayahnya, Carl Page,
merupakan profesor dalam bidang ilmu komputer dan pakar artificial intelligence (kecerdasan buatan), adapun ibunya, Gloria,
merupakan instruktur pemprograman komputer di Michigan State University dan
Lyman Briggs College.
Sejak berusia 6 tahun, Larry Page sudah menunjukkan minatnya yang
besar dan luar biasa pada komputer. Sebagaimana
pengakuannya, semasa kecil dahulu, rumahnya
seringkali terlihat semrawut dan kacau oleh berserakannya majalah sains dan
mesin komputer. Ia sudah akrab dengan mesin pengolah kata generasi pertama saat
usianya belum genap delapan tahun.
Di sekolahnya, ia menjadi siswa pertama yang mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan
menggunakan komputer.
Ketertarikan
Page pada komputer sejak kecil tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. Ayah
dan ibunya yang sejak awal memang sudah bergelut dengan dunia komputer
seringkali menanamkan pengertian tentang pentingnya kreativitas dan penemuan
kepada Page dan saudaranya. Kakak Larry Page, yakni Carl Victor Page Jr.,
juga berkecimpung dalam bidang komputer. Victor pernah mendirikan eGroups,
tetapi kemudian dijual kepada Yahoo akibat krisis keuangan.
Menginjak usianya yang ke-12, Larry Page sudah berpikir untuk
mendirikan perusahaan komputer. Menjelang
dewasa, untuk mewujudkan mimpinya, pemuda lulusan East Lansing High School ini
meneruskan studinya ke Universitas Michigan dengan mengambil jurusan teknik komputer.
Page meraih gelar Bachelor of Science
dalam bidang teknik komputer dari Universitas Michigan dengan pujian.
Berkenalan dan
Berkolaborasi dengan Sergey Brin
Page melanjutkan studi pascasarjananya di Universitas
Standford, Inggris. Di universitas inilah Page
bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda Amerika imigran dari Rusia, Sergey
Brin, yang juga sama “gila”-nya dengan dunia
komputer. Masa-masa awal perkenalan keduanya banyak diwarnai silang pendapat
sehingga, konon, keduanya saling tak menyukai. Memasuki tahun 1996, barulah
mereka dapat saling memahami dan beradaptasi karena memiliki minat dan
perhatian yang sama: bagaimana cara menemukan dan merancang search engine (mesin pencari). Page dan
Brin pun akhirnya menjalin kerja sama untuk merancang mesin pencari yang diberi
label “BackRub”. BackRub inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Google.
Backrub
semula digunakan untuk meneliti proses menghubungkan balik sebuah situs ke page lain. Dari BackRub, Page dan Brin
menemukan bahwa sebuah web memiliki data link
yang lebih banyak untuk mencari tahu mengenai hal tertentu sehingga proses
pencarian di internet dapat dilakukan dengan lebih efektif. Setelah usaha menawarkan
dan menjual BackRub kepada Yahoo, Infoseek, Lycos, dan AltaVista mendapat penolakan karena BackRub
dianggap tidak efektif, mereka memutuskan untuk mengembangkan Backrub secara
mandiri.
Pada
tahun 1997, Page dan Brin mengubah nama BackRub menjadi “Googol”. Googol merupakan
istilah dalam matematika yang digunakan untuk menyebut bilangan 1 yang diikuti
seratus bilangan 0 (nol). Nama Googol diadopsi Page dan Brin sebagai simbol
untuk menjelaskan misi perusahaan yang
mereka dirikan: sebagai lokasi berhimpunnya informasi yang tiada batas di
internet. Pada 4 September 1998, Page dan Brin
pun resmi mendirikan Google.
Diambil
dan ditetapkannya nama “Google” (dari semula “Googol”) terjadi akibat kesalahan
eja dan tulis yang tidak disengaja. Saat masih bernama “Googol”, para
investor keliru dalam menginterpretasikan nama “Googol”. Mereka mengeja nama
“Googol” menjadi “Google” serta telanjur pula menuliskan nama “Google” di
lembaran cek. Peristiwa yang cukup jenaka ini akhirnya menjadikan Page dan Brin
memutuskan menggunakan nama “Google” (bukan lagi “Googol”) untuk perusahaan (mesin
pencari) yang mereka dirikan.
Page dan Brin menjalankan Google sebagai presiden bersama sampai tahun
2001. Pada tahun itu pula mereka
merekrut Eric Schmidt untuk menjadi CEO (Chief
Executive Officer) Google. Page menjalankan Google sebagai tritunggal
bersama dengan Brin dan Schmidt. Pada 2 Oktober 2015, Page bersama Brin mendirikan
perusahaan baru yang diberi nama Alphabet Inc. Alphabet Inc. dibentuk sebagai
perusahaan holding (perusahaan induk)
untuk menaungi Google dan banyak perusahaan baru lain yang diakuisisi Google.
Di Alphabet Inc., Page berperan sebagai CEO, Brin sebagai presiden, dan Schmidt
sebagai ketua.
Pengidap Autoimun
Penghasilan Page terus melesat sejalan dengan
kian kaya dan jayanya Google dan Alphabet. Forbes pernah memperkirakan, kekayaan Page mencapai 38,5 miliar dolar AS (lebih
dari Rp500 triliun), membuatnya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di dunia. Pada kesempatan lain, Forbes juga pernah menempatkan Page pada
peringkat 27
(satu tingkat di belakang Sergey Brin) dalam daftar orang
terkaya
di dunia dengan kekayaan bersih mencapai 12,8 miliar dolar AS.
Page memiliki
sebuah kapal pesiar (yacht) yang ia beri nama “Senses”. Kapal ini dibelinya seharga 45 juta dolar AS dari Jerman.
Page juga
memiliki sebuah pesawat jet
pribadi yang biasa ia gunakan
untuk berelaksasi serta mengusir rasa penat
akibat kesibukannya mengurus perusahaan. Untuk mobil, salah
satu jenis yang sering ia gunakan adalah Toyota Prius, mobil
elektrik hibrida yang dinobatkan sebagai mobil paling ramah lingkungan di dunia karena kepulan asap
dan emisinya sangat kecil.
Sebagai bos perusahaan besar dunia, Larry Page tentu
dibelit kesibukan yang luar biasa. Namun, ia masih sempat meluangkan waktu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar (urusan) perusahaan. Tidak jarang ia
melakukan aktivitas di luar rumah, seperti melancong ke tempat-tempat baru dan
melakukan kiteboarding (olahraga selancar yang terhubung dan dihela dengan paralayang). Necker
Island, Alaska, merupakan salah satu tempat favorit Page untuk melakukan kiteboarding.
Ketokohan Larry Page tidak sepenuhnya dapat menutupi kekurangannya sebagai manusia biasa. Ia diperkirakan
mengalami kelainan autoimun, yakni
menyerangnya sistem kekebalan tubuh terhadap sel-sel sehat di dalam tubuh
sendiri. Kelainan ini menyebabkan peradangan kronis pada
kelenjar tiroid sehingga menimbulkan gangguan suara. Saat berbicara, lama-kelamaan
suara Page kian serak dan volumenya mengecil (kian lirih). Untuk mengatasi
gangguan ini, hampir setiap kali berbicara di depan forum (umum) Page harus
menggunakan pengeras suara (mikrofon) agar suaranya dapat terdengar oleh
hadirin.
Larry
Page pernah berkencan dengan Marissa Mayer, mantan
karyawati Google dan mantan
CEO Yahoo. Perjalanan cinta mereka kandas hingga Page
kemudian jatuh hati dan berpacaran dengan Lucinda Southworth, mahasiswi
informatika biomedik yang merupakan adik aktor Carrie Southworth. Page dan Lucinda menikah pada tahun 2007 dalam sebuah
pesta yang mewah di Kepulauan Karibia.
Page adalah orang yang tidak
suka membuang-buang waktu. Ia selalu
ingin memanfaatkan waktu dengan efektif dan
efisien.
Bahkan, saat makan, ia berusaha untuk berhemat waktu
sehingga ia
sering sekali makan cracker dalam satu kali gigitan agar dapat segera
mengerjakan tugas yang lain setelahnya.
Page
juga dikenal sebagai pribadi yang
cepat dalam mengambil keputusan. Selama sebuah keputusan
cepat tidak akan berakibat fatal, ia akan lakukan itu dengan segera. Oleh sebab itu, Page kerapkali bertanya kepada para bawahan dan tim yang dipimpinnya, “Mengapa
kita tidak dapat melakukan ini lebih cepat?”
Page
akan terus menuntut tim yang dipimpinnya
untuk memutuskan sesuatu hingga
mereka sampai pada batas maksimum kemampuannya.
Ia baru akan berhenti menuntut mereka jika tim
sudah “berteriak” akibat merasa tak nyaman. Dan, dalam
bekerja, Page senantiasa
berupaya
untuk menghasilkan hal yang lebih baik dari yang diharapkan
orang lain. Itulah sebabnya, ia meminta para karyawan
Google untuk tidak sekadar bekerja memenuhi
kewajiban, melainkan mampu menghasilkan karya-karya terbaik untuk perusahaan.
(Sumber: Maestronesia, http://belajarpadamaestro.blogspot.co.id/2018/03/larry-page-1973.html, 3 Maret 2018 dan Topik
& Tokoh, https://bergurudaritokoh.blogspot.co.id/2018/03/larry-page-1973.html,
3 Maret 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar