Sabtu, 29 Februari 2020

Seorang Ibu dan Tiga Putrinya Melangsungkan Resepsi Nikah Bersama

Keempat pasangan mempelai di kursi pelaminan (Sumber: Istimewa)



Seorang ibu di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, membuat acara hajatan keluarga yang unik dan menarik. Perempuan bernama Eti (48 tahun) itu menikah dengan pria bernama Suparman (38) serta menggelar resepsi pernikahannya bersama tiga putri kandungnya sekaligus.
Eti dan ketiga putrinya melangsungkan akad nikah dengan pasangannya masing-masing dalam waktu yang berdekatan pada bulan Februari 2020. Namun, resepsi pernikahan keempat pasangan mempelai itu digelar secara serentak pada waktu dan tempat yang bersamaan, yakni Selasa, 25 Februari 2020, di Lapangan Sepak Bola Pasirpeti, Dusun Pasirjaya, Desa Andapraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis.
Eti melangsungkan akan nikah dengan Suparman pada 9 Februari 2020. Sebelumnya, putri Eti yang bernama Tita Sugiarti (23) melangsungkan akad nikah dengan Iman (21) pada 5 Februari 2020, kemudian putrinya yang lain, Resi Refayanti (19), melangsungkan akad nikah dengan Udi (24) pada 6 Februari 2020. Terakhir putrinya yang tertua, Tati Suryati (25), melangsungkan akan nikah dengan Irfan (35) pada 20 Februari 2020.
Empat pasangan mempelai yang berbahagia (Sumbe: Kolase TribunNewsmaker-Istimewa).jpg

Seluruh acara akad nikah keempat pasangan diadakan di rumah keluarga Eti. Hajatan resepsi pernikahannya yang digelar bersama-sama di tempat yang sama memang sudah direncakanan oleh ibu dan ketiga putrinya. Adapun Eti sendiri sebelumnya adalah seorang janda yang ditinggal meninggal suaminya.
Resepsi pernikahan yang langka itu sempat menjadi viral dan banyak dibicarakan warganet. Foto dan video acara hajatan keempat pasang pengantin banyak di-share di media sosial. Tidak sedikit warganet yang memberi komentar dan mendoakan keempat mempelai supaya hidup bahagia.

Asrama Korem Surabaya Ludes Terbakar, Alquran Tetap Utuh




Asrama Korem yang hangus terbakar (Sumber: detik.com-esti widiyana)


Asrama Korem Surabaya ludes dilalap si jago merah pada Sabtu, 29 Februari 2020. Kompleks bangunan yang terletak Jalan Kesatrian Nomor 41, Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, itu terbakar sekitar pukul 13.30.
Delapan unit rumah di kompleks asrama yang berada di bawah teritori Kodam V Brawijaya itu hangus dan hancur. Menurut penuturan penghuni asrama, sumber api diduga berasal dari aliran listrik.
Kebakaran berlangsung sangat cepat sehingga kobaran api sulit dipadamkan. Dalam waktu relatif singkat, delapan bangunan sudah ludes. Jumlah kerugian material belum dapat diperkirakan, tetapi kebakaran tidak menelan korban jiwa.
Di tengah suasana sedih, terselip peristiwa luar biasa. Bangunan yang terbakar hangus menjadi arang dan abu, tetapi sebuah Alquran yang berada di salah satu bangunan masih utuh.

Alquran yang relatif tetap utuh dalam kebakaran Korem Surabaya (Sumber: Istimewa)

Kitab suci umat Islam itu tampak masih dapat dibaca abjab Arabnya. Hanya bagian sampulnya (cover) yang habis terbakar, sementara halaman isinya hanya hangus pada bagian tepinya.
Peristiwa utuhnya Alquran di tengah kebakaran hebat Asrama Korem Surabaya mengundang decak kagum para korban penghuni asrama dan petugas pemadam kebakaran. Peristiwa serupa sebelumnya sudah beberapa kali terjadi di berbagai tempat, seperti di Padang dan Lubunglinggau, Sumatra Barat.